Jumat, 16 Januari 2009

Dari celah daun cermai
Ku rasakan hangatnya sinar sang surya
Yang menyapa pagi berembun

Lalu ku melangkah dekati pohon cermai
Perlahan ku duduk di dekatnya
Sambil beralaskan rerumputan hijau nan permai
Berparaskan percikan air dari bibir sungai

Ku ambil selembar kertas kehidupan
Lalu ku torehkan tinta kenyataan di atasnya
Sebuah kata perpisahan untuk kita semua

Dari celah kecil kaca jendela
Jemariku mulai terlepas
Perlahan rasa haru mulai selimuti jiwaku yang usang

Dan...
Butiran bening keluar dari kelopak mataku
Lintasan-lintasan yang mengembus, telah membuat hatiku berpayung embun
Bila telah sampai penghabisannya

Sentuhan abadi dari hatimu
Telah membuat jemariku menangis penuh haru
Karena ketulusanmu

Ku rangkai butiran kata cinta
Lewat puisi sederhana ini
Yang penuh makna mendalam

Ku untai serpihan kata rindu
Untuk kalian semua kakak-kakak ku

Ku tutup lembaran kenangan ini dengan ketulusan do'a
Semoga kalian menjadi pemimipin bangsa yang akan datang
Semoga kalian menjadi pnerus bangsa yang berhati sutra
Serta menjadi permata di hadapan dunia

Do'a kami menyertai kalian semua

Puisi ini dibwakan saat perpisahan kakak kelas 3, 2007/2008
tanggal: 17 Juni 2008

Tidak ada komentar: